pada Tahun 1948 sosiologi mulai mendapat tempat dalam Insan akademis

Berikut ini adalah pertanyaan dari safitryreal pada mata pelajaran Sosiologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

pada Tahun 1948 sosiologi mulai mendapat tempat dalam Insan akademis Indonesia Hal tersebut dipicu oleh peristiwa​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pada Tahun 1948 sosiologi mulai mendapat tempat dalam Insan akademis Indonesia Hal tersebut dipicu oleh peristiwa​ Pengajaran mata kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia di akademi ilmu politik Yogyakarta. Setelah masa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, perkembangan sosiologi di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini bisa terlihat dari pemberian mata kuliah sosiologi pertama kalinya dalam bahasa Indonesia tepatnya di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (yang saat ini menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM) di tahun 1948. Apalagi sejak tahun 1950 dengan semakin terbukanya peluang untuk pelajar Indonesia yang ingin menuntut ilmu ke luar negeri. Sehingga mengakibatkan banyak pelajar Indonesia yang secara khusus mempelajari ilmu sosiologi dan selanjutnya kembali ke Indonesia dan mengajarkan ilmu tersebut.

Pembahasan

Sosiologi di Indonesia sudah dimulai dalam waktu yang lama. Pada masa Sri Paduka Mangkunegoro IV dari Surakarta, terdapat ajaran Wulang Reh yang mengajarkan mengenai tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa yang berasal dari golongan-golongan berbeda. Dalam ajaran tersebut ada banyak aspek sosiologi, khususnya di bidang hubungan antar golongan. Selain itu, Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia juga sudah menyumbangkan sosiologi pada konsep-konsepnya tentang kekeluargaan dan kepemimpinan. Praktik dari ajaran ini diterapkan pada organisasi pendidikan Taman Siswa. Saat itu sosiologi belum dianggap sebagai ilmu yang penting untuk dipelajari. Akan tetapi, hanya sebagai ilmu pembantu untuk ilmu pengetahuan lainnya. Itu dikarenakan banyak karya orang Belanda, contohnya tulisan-tulisan ter Haar dan Duyvendak yang mencakup unsur-unsur sosiologis namun kala itu dikupas dengan ilmiah dari aspek nonsosiologis dan belum menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Mereka juga berpandangan jika yang penting untuk dipelajari merupakan hukum positif, yakni peraturan-peraturan yang berlaku dengan sah pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu.

Pelajari lebih lanjut

Detail jawaban

Kelas: SMA

Mapel: Sosiologi

Bab: -

Kode katagori: -

#AyoBelajar #SPJ2

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arinichoir dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 30 Oct 22