Jawaban:

Yesus memang pernah mendapat tanggapan yang kurang baik di kampung halamannya di Nazaret ketika ia mewartakan Kabar Gembira Kerajaan Allah. Sebagaimana dicatat dalam Kitab Injil Markus 6:1-6, saat Yesus mengajar di sinagoga di Nazaret, orang-orang di sana menjadi bingung dan terkejut dengan ajarannya, karena mereka mengenal Yesus sebagai tukang kayu dan anak dari Maria, dan juga sebagai saudara dari Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon, yang semuanya juga tinggal di Nazaret.

Mereka merasa heran bahwa Yesus bisa memiliki pengetahuan dan ajaran yang sedemikian hebat, dan mereka tidak dapat menerima bahwa seorang tukang kayu seperti Yesus bisa menjadi seorang guru agama yang dihormati. Akibatnya, mereka menolak ajaran Yesus dan meragukan kehebatan-Nya sebagai nabi.

Yesus merespons penolakan mereka dengan mengatakan, "Nabi tidak dihormati di kampung halamannya, di antara sanak saudaranya, dan di rumahnya sendiri" (Markus 6:4). Yesus menyatakan bahwa Dia adalah nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan Kabar Gembira Kerajaan Allah, tetapi para penduduk Nazaret tidak dapat menerima-Nya karena mereka mengenal-Nya terlalu baik dan tidak dapat melepaskan pandangan mereka yang sempit tentang siapa Yesus sebenarnya.

Meskipun mendapat tanggapan yang kurang baik di Nazaret, Yesus tetap meneruskan pelayanannya di tempat-tempat lain dan menyebarkan Kabar Gembira Kerajaan Allah kepada semua orang yang mau mendengar-Nya. Hal ini menunjukkan kegigihan dan kesetiaan Yesus dalam mewartakan ajaran-Nya meskipun terkadang ditolak atau dianggap kurang penting oleh orang-orang di sekitarnya.