perkembangan kopi dari jaman dulu hingga saat ini seperti apa?

Berikut ini adalah pertanyaan dari Ahnca pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Perkembangan kopi dari jaman dulu hingga saat ini seperti apa? (tolong dijawab dengan benar) ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

- Seperti halnya fesyen, kuliner juga memiliki tren tersendiri. Misalnya saja kopi. Ternyata minuman hitam itu punya tren tersendiri dari masa ke masa.

Manajer Pemasaran PT Taman Delta Indonesia, perusahaan eksportir kopi, Moelyono Soesilo mengatakan, hingga kini ia membagi tren minum kopi menjadi tiga, sebelum tahun 2000, setelah tahun 2000, dan mulai tahun 2010.

"Sebelum tahun 2000 konsumsi kopi berupa kopi bubuk dicampur jagung. Disebutnya jitu. Itu dari bahasa Jawa artinya siji pitu, perbandingannya satu bagian kopi tujuh bagian jagung," kata Moelyono dalam sebuah diskusi International Coffee Day di kawasan Sudirman, Jakarta.

Produksi kopi yang dicampurkan dengan jagung dimaksudkan untuk menekan biaya produksi. Sebab, harga kopi kala itu masih cukup mahal, apalagi kopi arabika.

Dulu juga tidak banyak terdapat kedai kopi seperti sekarang. Paling hanya warung kopi biasa yang menyajikan kopi kemasan.

Di tahun 2000, kopi mulai mengalami perubahan. Produksi kopi tidak lagi dicampur dengan jagung.

"Tahun 2000 kopi mengalami penurunan harga kopi sehingga sama dengan harga jagung," ujar Moelyono.

Akibatnya banyak pabrik kopi yang mengubah komposisi kopi buatannya. Mereka mengurangi jagung dan bahkan tidak memakai jagung lagi.

Lanjut Moelyono, mulai tahun 2010 tren kembali berubah. Ia mengatakan pada masa itu white coffee mulai populer.

Demikian pula dengan speciality coffee, yaitu kopi dengan aroma dan rasa yang istimewa. Tren ini jugalah yang dinilai Moelyono membuat kopi di Indonesia meningkat produksinya.

"Muncul juga kopi-kopi ready to drink dari Jepang. New independent cafe, restoran juga mulai banyak. Ini membuat masyarakat menyadari dan menghargai kopi," ujar Moelyono.

Kesadaran masyarakat untuk minum kopi dan menghargai kopi terlihat dari banyaknya kedai kopi yang tidak pernah sepi pengunjung.

Kondisi ini juga ditandai dengan meningkatnya produksi kopi per tahunnya sebesar 1-2 persen. Kendati tak signifikan, tapi kata Moelyono peningkatan produksi tersebut cukup baik.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ranggasendiwibowo dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 15 Nov 22