ceritakan secara singkat dan jelas Persahabatan yang terjalin antara daud

Berikut ini adalah pertanyaan dari sunshinep983 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

ceritakan secara singkat dan jelas Persahabatan yang terjalin antara daud dan yonatan berdasarkan 1 samuel 20!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pertempuran telah usai, dan keheningan pun meliputi Lembah Elah. Angin sepoi-sepoi berembus menerpa perkemahan pasukan Israel. Siang itu, Raja Saul berkumpul bersama beberapa anak buahnya dan putra sulungnya, Yonatan. Di antara mereka, seorang gembala muda sedang bercerita dengan sangat seru. Anak muda yang penuh semangat itu bernama Daud. Saul terkagum-kagum dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Tapi bagaimana dengan Yonatan? Selama ini, dialah pahlawan yang membawa kemenangan bagi umat Allah. Namun kali ini, pahlawannya adalah Daud yang masih muda. Dia baru saja membunuh si raksasa Goliat! Apakah Yonatan iri karena semua mata tertuju kepada Daud?

Reaksi Yonatan mungkin di luar dugaan Saudara. Alkitab mencatat, ”Begitu Daud selesai berbicara kepada Saul, Yonatan dan Daud menjadi sahabat yang akrab, dan Yonatan mulai menyayangi Daud seperti dirinya sendiri.” Yonatan memberikan baju perangnya kepada Daud. Dia bahkan menghadiahkan busur panahnya, sesuatu yang berharga baginya karena dia seorang pemanah yang hebat. Tak hanya itu saja, Yonatan dan Daud membuat perjanjian untuk bersahabat dan mendukung satu sama lain.—1 Samuel 18:1-5.

Inilah awal dari salah satu persahabatan terindah yang pernah dicatat dalam Alkitab. Hamba-hamba Allah sangat menghargai persahabatan. Kita semua perlu memilih teman dengan bijak. Kita juga perlu menjadi teman yang setia dalam suka dan duka. Persahabatan seperti itu bisa menguatkan iman kita di dunia yang egois ini. (Amsal 27:17) Itulah yang akan kita pelajari dari Yonatan.

Persahabatan dengan Fondasi yang Kuat

Kenapa Yonatan bisa langsung akrab dengan Daud? Ini ada hubungannya dengan fondasi persahabatan mereka. Coba pikirkan latar belakang Yonatan. Dia sedang mengalami saat-saat yang sulit dalam kehidupannya. Raja Saul, ayahnya, tidak lagi seperti yang dulu. Tadinya Saul seorang yang rendah hati dan taat. Tapi, dia telah berubah menjadi raja yang sombong dan tidak taat kepada Allah.—1 Samuel 15:17-19, 26.

Perubahan sifat Saul ini pasti sangat menyusahkan hati Yonatan karena dia akrab dengan ayahnya. (1 Samuel 20:2) Bisa jadi, Yonatan juga khawatir bahwa hal ini akan berdampak buruk atas umat pilihan Allah. Mungkinkah rakyat Israel akan ikut-ikutan tidak taat sehingga mengecewakan Allah Yehuwa? Pastilah, itu menjadi masa-masa yang sulit bagi orang yang beriman seperti Yonatan.

Sekarang, kita mengerti kenapa Yonatan langsung akrab dengan Daud yang masih muda. Yonatan melihat bahwa Daud punya iman yang kuat. Tidak seperti pasukan Saul, Daud tidak gentar sewaktu melihat si raksasa Goliat. Daud tahu bahwa jika dia berperang dengan nama Yehuwa, Goliat dengan segala senjatanya bukanlah lawan yang sebanding.—1 Samuel 17:45-47.

Bertahun-tahun sebelumnya, Yonatan pernah punya sikap yang sama. Meski hanya berdua dengan pembawa senjatanya, Yonatan yakin bahwa mereka bisa menyerang dan mengalahkan sekelompok prajurit yang bersenjata. Kenapa? Yonatan berpikir, ”Bagi Yehuwa, tidak masalah untuk menyelamatkan melalui . . . sedikit orang.” (1 Samuel 14:6) Jadi, Yonatan dan Daud punya kesamaan, yaitu iman yang kuat dan kasih yang dalam kepada Yehuwa. Fondasi yang kokoh itulah yang menjadi dasar persahabatan mereka meski Yonatan dan Daud punya banyak perbedaan. Yonatan adalah seorang pangeran yang hebat dan berumur hampir 50 tahun, sedangkan Daud hanyalah seorang gembala sederhana yang tampaknya belum menginjak usia 20 tahun. Tapi bagi mereka, semua perbedaan itu tidak menjadi masalah. *

Ada satu hal lagi yang bisa mengancam persahabatan mereka. Apa itu? Nah, Daud tahu bahwa Yehuwa akan menjadikan dia sebagai raja Israel berikutnya. Apakah dia menutup-nutupi hal itu dari Yonatan? Pasti tidak! Sebagai sahabat yang baik, mereka pasti bercerita apa adanya dan tidak saling membohongi. Bayangkan bagaimana perasaan Yonatan saat tahu bahwa Daud-lah yang akan menjadi raja berikutnya. Mungkin, Yonatan pernah berharap akan mewarisi takhta kerajaan dan memperbaiki perbuatan salah Saul ayahnya. Tapi, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Yonatan kesal karena tidak akan menjadi raja. Yang Alkitab catat hanyalah kesetiaan dan iman Yonatan, dan memang itulah yang terpenting. Yonatan bisa melihat bahwa kuasa kudus Yehuwa menyertai Daud. (1 Samuel 16:1, 11-13) Jadi, Yonatan pun memenuhi perjanjian yang pernah dibuatnya bersama Daud dan terus menganggap Daud sebagai kawan, bukan lawan. Yonatan ingin agar kehendak Yehuwa terjadi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh elyani2505 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 23 Jul 21