Apa kaitannya Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan sejarah peringatan Maulid Nabi

Berikut ini adalah pertanyaan dari salsaanggitasilviana pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa kaitannya Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan sejarah peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw? Jelaskan!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaba+penjelasan:tirto.id

dibaca normal 2 menit

Rumah Sosial Budaya

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tradisi Perayaannya di Dunia

Penulis: Abdul Hadi

28 Oktober 2020

Lihat versi non-AMP di tirto.id

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tradisi Perayaannya di Dunia

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan warisannya di dunia setiap tanggal 12 Rabi'ul Awal.

tirto.id - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki sejarah panjang dalam khazanah Islam. Kendati belum dilakukan di masa kenabian, hari Maulid Nabi menjadi penghargaan besar yang diselenggarakan di banyak wilayah di seluruh dunia.

Di Indonesia, Anugerah Maulid Nabi Muhammad dilakukan dengan berbagai cara. Dilansir dari NU Online , Maulid Nabi biasanya diselenggarakan dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba ', Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Selepas membaca Manakib Nabi Muhammad, acaranya dilakukan dengan santap makanan bersama-sama yang dipersiapkan secara gotong royong. Perayaan ini dlakukan sebagai cara meneladani jalan hidup dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi SAW.

Moch Yunus dalam Peringatan Maulid Nabi [Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia] (2019) laporan bahwa jika diambil riwayatnya, Anugerah Nabi Muhammad pertama kali diinisiasi oleh khalifah Mu'iz li Dinillah, salah seorang khalifah dari dinasti Fathimiyyah di Mesir pada 341 Hijriyah.

Kemudian, Anugerah Maulid dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Perayaan Maulid Nabi SAW kemudian dilakukan kembali berdasarkan urutan Salahuddin Al Ayyubi pada 1183 M (579 H), atas usul Muzaffaruddin, saudara iparnya. Di antara gagasan adalah untuk meningkatkan semangat juang umat Islam, serta mengimbangi maraknya Anugerah Natal yang dilakukan umat Nasrani.

Setahun berikutnya, pada 1184, Anugerah Anugerah dilakukan dengan kegiatan yang amat terkenal yaitu mengatakan riwayat Nabi SAW beserta puja-pujian kepada beliau. Syaikh Ja'far Al-Barzanji terpilih menjadi pemenenang dengan kitabnya yang kerap dibaca selama maulid Nabi Muhammad yaitu Kitab Barzanji.

Peringatan Maulid Nabi yang kembali dipelopori oleh Salahuddin Al-Ayyubi itu melahirkan buah positif. Semangat juang melalui teladan kisah hidup Nabi Muhammad SAW berhasil dengan baik.

Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 1187 (583 Hijriah) Yerusalem bisa direbut dari tangan bangsa Eropa, dan Masjid al-Aqsa menjadi masjid kembali setelah sebelumnya diubah menjadi gereja.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arroyyan12234 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 06 Jun 21