Jawaban:

Kesultanan Mataram Islam terpecah menjadi 2 dikarenakan perjanjian Giyanti sebagai taktik pecah belah VOC.

Penjelasan:

Kesultanan Mataram menjadi salah satu kesultanan Islam yang mencapai puncak kejayaannya sekitar abad ke-17, karena berhasilnya menyatukan seluruh jawa termasuk Madura. Namun runtuhnya Mataram Islam terjadi setelah ditandatangani nya perjanjian Giyanti yang diwakili oleh Pangeran Mangkubumi yang ingin mendapatkan kekuasaan, yang mana sebelumnya ia telah bersusah payah mengusahakannya. Dan disitulah kesempatannya mendapatkan kekuasaan. Namun pihak VOC keberatan jika Mataram memiliki 2 pemimpin dalam 1 kesultanan bergelar sunan. Karena disamping Pangeran Mangkubumi, sudah ada pewaris lain ( Raden Mas Soerjadi sebagai Pakubuwono III ). Dan sehari kemudian dicapailah kesepakatan bahwa pangeran Mangkubumi menerima gelar Sultan dengan setengah bagian kesultanan. Bisa dibilang dari perjanjian ini VOC semakin kuat mengendalikan siapa 2 penguasa. Wilayah kekuasaan terpecah menjadi 2, Sunan Pakubuwono III penguasa di Surakarta (Sebelah timur sungai opak), dan Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I menetap di Yogyakarta dalam Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Sebelah barat sungai opak).