Bagaimana kedatangan penyiar Islam campa yang dipelopori Sunan Ampel?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari yepiephy pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana kedatangan penyiar Islam campa yang dipelopori Sunan Ampel?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

JPNN.com Jateng Jateng Terkini 8 Tradisi Islam Champa yang Dibawa Sunan Ampel ke Majapahit, Apa Saja? 8 Tradisi Islam Champa yang Dibawa Sunan Ampel ke Majapahit, Apa Saja? Selasa, 29 Maret 2022 – 09:20 WIB Ilustrasi Sunan Ampel. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com jateng.jpnn.com, SEMARANG - Jejak dakwah Sunan Ampel atau Raden Rahmat masih begitu mudah ditemukan hingga kini. Hal tersebut terlihat dari sejumlah tradisi keagamaan yang mengakar di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya pesisir utara Jawa yang menjadi wilayah dakwah Sunan Ampel. Bentuk tradisi keagamaan bawaan Sunan Ampel sangat terikatdengan negeri asalnya, yakni Champa. Baca Juga: Fakta Sunan Ampel, Trah Singosari, Titik Balik Islamisasi Era Majapahit Seorang ibu rumah tangga ditelan ular piton raksasa PR

Berikut ini, sejumlah tradisi Islam Champa yang dibawa Sunan Ampel ke Majapahit: 1. Kenduri Kenduri adalah perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Tradisi ini juga dikenal dengan sebutan selamatan atau kenduren. Dalam tradisi ini, orang-orang berkumpul dengan tujuan meminta kelancaran atas segala sesuatu yang dihajatkan dari sang penyelenggara yang mengundang. Baca Juga: Kisah Sunan Ampel, Tiba di Tanah Jawa, Lalu Kerajaan Champa Runtuh Heboh Video Maria dan Wika Goyang Bareng Kamera yang dipasang di peti mati mengejutkan semua orang. ROLEX seharga 549.000. Diskon hingga 90%! Gadis itu berbaring di atas rumput. Lihatlah apa yang terjadi dan dilakukan ular piton terhadapnya! 2. Peringatan kematian Penduduk Majapahit mengenal tradisi keagamaan peringatan kematian yang disebut sraddha, yakni upacara meruwat arwah yang dilakukan 12 tahun setelah kematian seseorang. Namun, setelah kedatangan para penyebar Islam Champa yang dipelopori Sunan Ampel, penduduk Majapahit mulai mengenal tradisi keagamaan peringatan kematian seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, dan ke-1000

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh setiawannatasyha dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 17 Dec 22