Jawaban:

Teori yang sesuai untuk menjelaskan hubungan antara hukum agama dengan hukum adat yang dimodifikasi dengan nilai-nilai ajaran Islam adalah teori "sinkretisme". Teori ini menjelaskan bahwa terdapat suatu proses penyatuan atau penyelarasan antara nilai-nilai dari agama dan budaya setempat.

Dalam konteks kepemimpinan Ninik Mamak, sebagai pemimpin adat dalam masyarakat Minangkabau, terdapat suatu proses penggabungan nilai-nilai adat dengan nilai-nilai Islam. Dalam hal ini, hukum adat yang telah lama dijalankan dan dihormati oleh masyarakat diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam.

Misalnya, dalam adat Minangkabau, kepemimpinan dalam keluarga dan masyarakat dipegang oleh Ninik Mamak yang dianggap sebagai sosok pemimpin yang bijaksana dan adil. Dalam konteks ini, nilai-nilai ajaran Islam seperti keadilan, kesetaraan, dan akuntabilitas juga diterapkan dalam kepemimpinan Ninik Mamak.

Dalam praktiknya, Ninik Mamak memegang peran penting dalam penyelesaian konflik dan masalah sosial dalam masyarakat. Mereka berperan sebagai mediator yang mengedepankan nilai-nilai musyawarah, kesepakatan, dan keadilan dalam pengambilan keputusan.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ajaran Islam dalam hukum adat yang diterapkan oleh Ninik Mamak, maka tercipta suatu harmonisasi antara agama dan budaya setempat yang memperkuat nilai-nilai kearifan lokal dengan ajaran Islam. Hal ini juga dapat menciptakan stabilitas dan kesejahteraan dalam masyarakat.