Pendapat saya adalah bahwa Utsman bin Affan dipilih sebagai ketua panitia penulisan Al-Quran karena memiliki beberapa kualitas yang sangat relevan dan dihargai dalam konteks tersebut. Pertama, Utsman bin Affan diakui sebagai salah satu sahabat Rasulullah SAW yang sangat dekat dan dipercaya. Kepercayaan ini memainkan peran penting dalam mengemban tanggung jawab seperti penulisan Al-Quran yang dianggap suci dan berharga.

Kedua, Utsman bin Affan juga dikenal sebagai sosok yang sangat teliti dan cermat dalam urusan agama. Keputusannya untuk memutuskan perhatiannya kepada usaha penulisan dan surat Al-Quran menunjukkan kepeduliannya terhadap pemeliharaan dan pemeliharaan teks suci Al-Quran. Dalam menjaga keaslian dan keotentikan Al-Quran, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang aksara dan bacaan Al-Quran yang benar, serta keakuratan penulisan.

Terakhir, Utsman bin Affan juga dikenal memiliki otoritas dan kepemimpinan yang kuat sebagai Khalifah pada masa itu. Sebagai seorang pemimpin yang dihormati, Utsman bin Affan memiliki kekuatan untuk mengoordinasikan dan memimpin panitia penulisan Al-Quran dengan efektif, serta memastikan bahwa proses penulisan dilakukan dengan ketelitian dan kehati-hatian yang diperlukan.

Dengan menggabungkan kualitas-kualitas ini, Utsman bin Affan dianggap sebagai sosok yang cocok untuk memimpin panitia penulisan Al-Quran. Tindakannya ini menunjukkan komitmen dan upayanya untuk melestarikan Al-Quran dalam bentuk tertulis yang akurat, sehingga dapat diteruskan dengan kesatuan dan keotentikan kepada generasi mendatang.