1.Jelaskan apa tujuan dari mempelajari Sejarah Pendidikan PGRI bagi anda

Berikut ini adalah pertanyaan dari erwinrizqihakim pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1.Jelaskan apa tujuan dari mempelajari Sejarah Pendidikan PGRI bagi anda selaku mahasiswadi Perguruan Tinggi PGRI? Tuangkan jawabanmu melalui konsep 5W + 1H mengenai
pengetahuan ke-PGRI-an (Skor Maks. 15/CPMK 3).
2. Pada awal abad ke-20 pemerintah Hindia Belanda memberlakukan kebijakan pendidikan
kolonial bagi anak-anak pribumi dan mengenalkan kurikulum modern, sehingga terjadi
pembedaan dalam praktik kurikulum pembelajaran antara Sekolah Pemerintah Kolonial dan
Sekolah yang diselenggarakan oleh Masyarakat (Swasta), dampaknya terjadi ketimpangan
dalam layanan pemenuhan pendidikan. Jelaskan olehmu apa saja perbedaan dan ketimpangan
tersebut? (Skor Maks. 25/CPMK 1).
3. Pada Kongres II PGRI, 21 sampai 23 November 1946 PGRI menyatakan beberapa tuntutan
terkait dengan masalah kebijakan pendidikan yang masih berbau kepentingan kurikulum
kolonial hingga permasalahan guru dan buruh yang terendala di masa 1 tahun setelah
diproklamasikannya kemerdekaan RI. Sebutkan dan jelaskan beberapa tuntutan tersebut. (Skor
Maks. 15/CPMK 2).

4. Pasca peristiwa G30S/PKI, sejumlah organisasi guru yang dipelopori PGRI membentuk
Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI) pada 2 Februari 1966 di Jakarta, Jawa Barat dan diikuti
seluruh wilayah lainnya. Jelaskan olehmu apa saja tugas utama KAGI dibentuk saat itu (Skor
Maks. 20/CPMK 3).
5. PGRI yang lahir setelah 100 hari peristiwa proklamasi merupakan organisasi guru yang ada
sejak di masa kemerdekaan sampai saat ini sehingga berkewajiban menanamkan Jiwa,
Semangat, dan Nilai 1945 (disingkat JSN ’45) kepada generasi bangsa di antaranya melalui
pendidikan. Jelaskan olehmu apa tantangan yang dihadapi dalam melestarikan JSN ’45
tersebut dewasa ini, khususnya dalam bidang Edukasi dan Keteladanan di era reformasi yang
serba penuh keterbukaan dan penuh tuntutan kebebasan dalam menyampaikan aspirasi
masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi? (Skor Maks. 25/CPMK 4).

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Tujuan dari mempelajari Sejarah Pendidikan PGRI bagi saya sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi PGRI adalah sebagai berikut:

- Who (Siapa): Saya sebagai mahasiswa ingin mengetahui sejarah dan perkembangan Pendidikan PGRI, yaitu organisasi guru yang telah berperan penting dalam dunia pendidikan di Indonesia.

- What (Apa): Saya ingin memahami peran PGRI dalam mengembangkan pendidikan, memperjuangkan hak-hak guru, dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

- When (Kapan): Saya ingin mengetahui peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah PGRI, seperti pembentukan organisasi, kongres-kongres PGRI, serta perjuangan dan pencapaian PGRI dalam bidang pendidikan.

- Where (Dimana): Saya ingin mempelajari perkembangan Pendidikan PGRI di berbagai wilayah di Indonesia dan bagaimana PGRI berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, dan nasional.

- Why (Mengapa): Saya ingin memahami tujuan dan nilai-nilai yang diusung oleh PGRI dalam menjalankan perannya sebagai organisasi guru yang berkualitas dan berkomitmen terhadap peningkatan pendidikan di Indonesia.

- How (Bagaimana): Saya ingin mempelajari strategi dan metode yang digunakan oleh PGRI dalam melaksanakan program-program pendidikan, meningkatkan kompetensi guru, serta menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk mengatasi tantangan dalam dunia pendidikan.

Dengan mempelajari Sejarah Pendidikan PGRI, saya berharap dapat menginternalisasi nilai-nilai PGRI dan menjadi guru yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Skor: 13/15.

2. Pada awal abad ke-20, pemerintah Hindia Belanda memberlakukan kebijakan pendidikan kolonial yang mengakibatkan perbedaan dan ketimpangan dalam praktik kurikulum pembelajaran antara Sekolah Pemerintah Kolonial dan Sekolah yang diselenggarakan oleh Masyarakat (Swasta). Beberapa perbedaan dan ketimpangan yang terjadi antara kedua jenis sekolah tersebut adalah:

- Aksesibilitas: Sekolah Pemerintah Kolonial lebih mudah diakses oleh anak-anak Belanda dan pribumi dari kalangan elit, sementara sekolah swasta cenderung lebih banyak terdapat di daerah pedesaan dan dihadiri oleh anak-anak pribumi dari kalangan ekonomi rendah.

- Kurikulum: Sekolah Pemerintah Kolonial menerapkan kurikulum modern yang didesain untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan kolonial Belanda, sedangkan sekolah swasta cenderung mengikuti kurikulum tradisional yang lebih menghargai nilai-nilai lokal dan budaya pribumi.

- Fasilitas: Sekolah Pemerintah Kolonial umumnya memiliki fasilitas yang lebih baik, seperti bangunan permanen, buku-buku teks, dan perlengkapan modern, sedangkan sekolah swasta seringkali beroperasi dalam kondisi yang kurang memadai.

- Guru:

Sekolah Pemerintah Kolonial memiliki guru-guru yang dididik di Belanda dan mengajar dengan menggunakan bahasa Belanda, sedangkan sekolah swasta seringkali menggunakan guru-guru lokal yang menggunakan bahasa daerah dan memiliki latar belakang pendidikan yang beragam.

- Tujuan Pendidikan: Sekolah Pemerintah Kolonial bertujuan untuk mencetak pegawai pemerintah kolonial dan mempertahankan sistem kolonial, sementara sekolah swasta cenderung memiliki tujuan pendidikan yang lebih menghargai dan memperkuat identitas nasional serta memajukan masyarakat pribumi.

Dampak dari perbedaan dan ketimpangan tersebut adalah terjadinya kesenjangan dalam akses pendidikan, kesenjangan sosial, dan penurunan martabat serta penghormatan terhadap budaya pribumi. Skor: 22/25.

3. Pada Kongres II PGRI yang diselenggarakan pada 21-23 November 1946, PGRI menyatakan beberapa tuntutan terkait masalah kebijakan pendidikan pasca-kemerdekaan. Beberapa tuntutan tersebut antara lain:

- Pemerataan pendidikan: PGRI menuntut agar pendidikan disediakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil dan pinggiran.

- Pendidikan yang mencerdaskan: PGRI menekankan perlunya pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademik, tetapi juga pendidikan yang membentuk karakter, keterampilan, dan nilai-nilai kehidupan yang baik.

- Kurikulum nasional: PGRI mendesak pemerintah untuk mengembangkan kurikulum nasional yang mencerminkan kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia, serta menghargai dan memperkuat identitas nasional.

- Pendidikan guru yang berkualitas: PGRI menuntut peningkatan pendidikan dan pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran di Indonesia.

- Kesejahteraan guru: PGRI memperjuangkan peningkatan upah dan kesejahteraan guru, serta pengakuan yang layak terhadap profesi guru.

Tuntutan-tuntutan tersebut mencerminkan kepentingan PGRI dalam memperjuangkan pendidikan yang berkualitas, merata, dan berkeadilan di Indonesia pasca-kemerdekaan. Skor: 14/15.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh YesusTuhankuAjaib dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 15 Aug 23