Sebutkan faktor faktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan

Berikut ini adalah pertanyaan dari megaadistya pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sebutkan faktor faktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial belanda pada tahun 1930an!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Sebutkan faktor faktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1930an adalah:

  1. Banyak ditangkap dan diasingkannya para tokoh pergerakan, terutama ke Boven Digul di Papua
  2. Kebijakan Gubernur Jenderal De Jonge yang keras dan membatasi pergerakan nasional
  3. Kondisi krisis ekonomi atau Malaise akibat Depresi Besar tahun 1929

Pembahasan:

Organisasi koperatif (disebut juga organisasi mdoerat) adalah organisasi yang mau berkerjasama dan berusaha mendapat kemerdekaan dengan cara damai di masa penjajahan Belanda. Contoh organisasi ini adalah Budi Utomo, Jong Java, dan Sarekat Islam. Sebaliknya organisasi non-kooperatif (disebut juga radikal) menginginkan kemerdekaan langsung dari Belanda dan menolak bekerja sama, misalnya Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada tahun 1926-1927, terjadi pemberontakan dan aksi mogok yang digalang Partai komunis Indonesia (PKI), salah satu gerakan non-kooperatif. Akibatnya para tokoh PKI seperti Haji Misbach dan Marco Kartodikromo diasingkan ke Boven Digoel, Papua.  

Pemerintah Belanda menggunakan kesempatan ini untuk menangkap dan mengasingkan berbagai tokoh pejuang kemerdekaan, meski mereka bukan penganut faham komunis. Misalnya, pada 29 Desember 1929 Soekrno ditangkap oleh polisi Belanda di Bandung dan dimasukan ke dalam penjara, sebelum diasingkan ke Ende dan Bengkulu. Tokoh lain yang ditangkap adalah Muhammad Hatta dan Sutan Sjahrir.

Apalagi pada masa ini menjabat Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelisu De Jonge (periode 1931-1936) yang terkenal karena sikapnya yang keras terhadap tokoh pegerakan dan tak segan membredel media massa yang mendukung pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Akibat tindakan represif ini, banyak organisasi kemerdekaan memilih bergerak secara kooperatif dan mau bekerja sama dengan Belanda. mereka mengirimkan utusan ke Volksraad (Dewan Rakyat bentukan Belanda).

Kondisi krisis ekonomi akibat Depresi Besar (Great Depression) tahun 1929, yang disebut dengan malaise di Indonesia, juga membuat dukungan terhadap pergerakan radikal menurun.

Upaya kooperatif dalam pergerakan ini berpuncak pada Petisi Sutardjo yang disampaikan para tokoh perjuangan nasional di Volksraad, pada pada 15 Juli 1936, kepada Ratu Wilhelmina dan pemerintah Belanda, yang meminta otonomi dan kemerdekaan bertahap bagi Indonesia.

Namun petisi ini ditolak oleh pemerintah Belanda, dan organisasi kooperatif mengalami kemunduran. Perjuangan melawan Belanda akhirnya tidak bisa berkembang, hingga Belanda kehilangan kekuasaan akibat serangan Jepang dalam Perang Dunia II pada tahun 1942.

Pelajari Lebih Lanjut

Apa alasan pihak yang tidak setuju dengan usulan Sutardjo

www.yomemimo.com/tugas/21739111

Detail Jawaban  

Kode: 11.3.3

Kelas: XI

Mata pelajaran: IPS/Sejarah    

Materi: Bab 3 - Perjuangan Nasional di Indonesia

Kata kunci: Organisasi Kooperatif, Petisi Sutarjo

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh diahviolin dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 26 May 17