Sejarah indo kelas 12, Jelaskan secara lengkap tentang 2 faktor

Berikut ini adalah pertanyaan dari rajagames121118 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sejarah indo kelas 12, Jelaskan secara lengkap tentang 2 faktor kegagalan perundingan linggarjati...Serius jawab dan benar, aku jadikan jawaban terbaik

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Mengenal Perjanjian Linggarjati, Mulai Dari Latar Belakang, Isi, Tokoh & Dampak
By Ilham Budhiman 10 Desember 2020 9010
perjanjian linggar jati 3
menit
ADVERTISEMENT

Memahami perundingan Linggarjati merupakan salah satu cara mengenal sejarah bangsa Indonesia lebih dekat mengingat perundingan tersebut membahas soal status kemerdekaan Indonesia. Simak latar belakang perjanjian linggarjati, isi, dan dampaknya terhadap masa kini.

Sahabat 99, siapa yang belum memahami perundingan Linggarjati?

ADVERTISEMENT

Perundingan ini jadi salah satu upaya penting setelah serangkaian pernudingan yang dilakukan oleh Indonesia dengan Pemerintahan Belanda tidak membuahkan hasil.

Perundingan Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dengan Belanda yang membahas soal status kemerdekaan Indonesia.

ADVERTISEMENT

Dari perundingan ini, mencapai sebuah persetujuan soal kemerdekaan Indonesia melalui sebuah perjanjian.

Meskipun, pada akhirnya pihak Belanda mengkhianati isi perjanjian tersebut.

Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!

Latar Belakang

Dikutip situs Kementerian Luar Negeri, perjanjian Linggarjati didahului oleh perundingan Hooge-Veluwe di Belanda yang mengalami deadlock dan kegagalan.

Gagalnya perundingan tersebut karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatan atas Pulau Jawa, Sumatra, dan Madura.

Namun, Belanda hanya ingin mengakui Indonesia atas Pulau Jawa dan Madura.

soekarno dan bung hatta

Kegagalan perundingan tersebut pada akhirnya berlanjut dengan perundingan Linggarjati.



Berdasarkan A History of Modern Indonesia Since c. 1300 (2008) karya MC Ricklefs, perundingan Linggarjati bermula ketika Jepang menetapkan status quo di Indonesia.

Hal ini menyebabkan konflik antara Indonesia dengan Belanda yang berbuntut panjang pada Peristiwa 10 November di Surabaya.

Alhasil, dilakukan Perundingan Linggarjati pada 11-13 November 1946.

Hasil perundingan ditandatangani pada 15 November 1946 dan diratifikasi pada 25 Maret 1947 di Istana Rijswijk (kini Istana Merdeka).

Lokasi Perundingan Linggarjati

Dikutip situs Kemenlu, lokasi perundingan Linggajati terletak di Desa Linggarjati yang berada di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Desa ini terletak pada ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut.

Tidak diketahui pasti mengapa perjanjian Linggarjati digelar di lokasi ini.

Hanya saja, lokasi tersebut dipilih atas usulan Menteri Sosial RI saat itu, Maria Ulfah.

Alasannya, suasana Kuningan yang sejuk dan nyaman memberikan nilai tambah sebagai tempat perundingan.

Lagi pula, Kuningan juga tidak jauh dari Jakarta dan masih berada di wilayah kekuasaan RI.

Isi Perjanjian Linggarjati



Perundingan Linggarjati di Kuningan menghasilkan sebuah perjanjian yang disebut perjanjian Linggarjati.


Pengakuan Belanda secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura.
Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk negara Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia – Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.
Tokoh Perjanjian Linggarjati

Sejumlah tokok terlobat dalam perjanjian Linggarjati baik Indonesia, Belanda, dan Inggris.

Berikut tokoh perjanjian Linggarjati:

Indonesia: Sutan Syahrir (ketua), A K Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Mohammad Roem.
Belanda: Wim Schermerhorn (ketua), Max Von Poll, H J van Mook, dan F de Baer.
Inggris: Lord Killearn selaku penanggung jawab atau mediator.
Dampak Perjanjian Linggarjati

Sahabat 99, perjanjian Linggarjati memberikan dampak positif maupun negatif bagi Indonesia.

Berikut dampak keduanya untuk bangsa Indonesia.

Dampak positif:

Citra Indonesia semakin kuat dan nyata dengan adanya pengakuan kemerdekaan Indonesia.
Belanda mengakui negara Republik Indonesia atas kuasa Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra secara de facto.
Selesainya konflik antara Belanda dan Indonesia.
Diakuinya Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang eksis oleh negara-negara lain setelah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Dampak negatif:

Indonesia hanya memiliki wilayah kekuasaan yang kecil hanya meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura yang bertentangan dengan aspirasi bangsa yang menginginkan wilayah RI yang berdaulat di atas wilayah Hindia-Belanda.
Indonesia harus mengikuti persemakmuran Indo-Belanda.
Memberikan waktu Belanda untuk mempersiapkan melanjutkan agresi militer.
Perjanjian ini ditentang oleh sejumlah masyarakat, seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakjat Sosialis.
Dalam perundingan tersebut, Sutan Syahrir dianggap memberikan dukungan pada Belanda sehingga membuat anggota dari Partai Sosialis dan KNIP menarik dukungan pada 26 Juni 1947.
Memburuknya hubungan Indonesia dan Belanda.


Semoga membantu Jadikan jawaban terbaik yaa ;)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Bilalnifya dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 25 May 22