Bagaimana hubungan antara ideologi dan prinsip ekonomi klasik dengan kolonialisme

Berikut ini adalah pertanyaan dari anonim12345 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana hubungan antara ideologi dan prinsip ekonomi klasik dengan kolonialisme yang terjadi dalam sejarah Indonesia

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kolonialisme adalah praktik atau kebijakan penguasaan oleh satu orang atau kekuasaan atas orang atau wilayah lain, [1] [2] [3] seringkali dengan mendirikan koloni [4] dan umumnya dengan tujuan untuk mendominasi ekonomi. [5] Dalam proses penjajahan, penjajah dapat memaksakan agama, bahasa, ekonomi, dan praktik budaya lainnya kepada masyarakat adat. Para administrator asing mengatur wilayah untuk mengejar kepentingan mereka, mencari keuntungan dari orang-orang dan sumber daya di wilayah yang dijajah. [6] Ini terkait tetapi berbeda dengan imperialisme. [1]

Kolonialisme sangat terkait dengan periode kolonial Eropa yang dimulai pada abad ke-15 ketika beberapa negara Eropa mendirikan kerajaan penjajah. Beberapa ahli menyebut poin dalam sejarah ini sebagai awal dari "Zaman Modal", atau Kapitalosen, yang merupakan zaman yang mencakup era yang didorong oleh keuntungan yang telah menyebabkan perubahan iklim dan perubahan lahan global. Pada awalnya, negara-negara penjajah Eropa mengikuti kebijakan merkantilisme, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara asal, sehingga perjanjian biasanya membatasi koloni untuk berdagang hanya dengan metropolis (negara induk). Namun, pada pertengahan abad ke-19, Kerajaan Inggris melepaskan merkantilisme dan pembatasan perdagangan dan mengadopsi prinsip perdagangan bebas, dengan sedikit pembatasan atau tarif. Misionaris Kristen aktif di hampir semua koloni yang dikuasai Eropa karena metropolis adalah Kristen. Sejarawan Philip Hoffman menghitung bahwa pada tahun 1800, sebelum Revolusi Industri, orang Eropa telah menguasai setidaknya 35% dunia, dan pada tahun 1914, mereka telah menguasai 84% dunia. [7]

Pasca Perang Dunia II, kekuatan kolonial dipaksa mundur antara 1945 dan 1975, ketika hampir semua koloni memperoleh kemerdekaan, memasuki kolonial yang berubah, yang disebut hubungan postkolonial dan neokolonialis. Pascakolonialisme dan neokolonialisme telah melanjutkan atau menggeser hubungan dan ideologi kolonialisme, membenarkan kelanjutannya dengan konsep-konsep seperti pembangunan dan batas-batas baru, seperti dalam mengeksplorasi ruang angkasa untuk penjajahan. [8]

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh s9190805 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 19 Jul 21