Sebutkan kondisi sosial politik di Indonesia pasca kekalahan Jepang dalam

Berikut ini adalah pertanyaan dari dvirginead pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sebutkan kondisi sosial politik di Indonesia pasca kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya atau perang Pasifik​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

"Jawaban:"Kondisi sosial politik di Indonesia pasca kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya “vacuum of power” atau kekosongan kekuasaan.

Hal ini terjadi sebab Jepang sudah menyerah pada Sekutu, namun Pasukan Sekutu belum datang ke Indonesia untuk menerima alih kekuasaan dari pasukan jepang.

Kondisi ini memicu para pendiri bangsa untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945

-------------------------------------------------------------------------------------------

"Pembahasan:"Setelah serangkaian kekalahan Jepang dalam pertempuran Perang Asia Timur Raya atau Perang Dunia II di Asia Pasifik, yang diikuti oleh pemboman Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, pemerintahan Jepang melihat bahwa mereka tidak bisa lagi menghindari kekalahan dari pasukan Sekutu.

Akhirnya, pada tanggal 15 Agustus 1945, kaisar Hirohito membacakan pernyataan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat. Menyerahnya Jepang ini menyebabkan “vacuum of power” atau kekosongan kekuasaan, sebab meski Jepang menyerah kepada Sekutu, pasukan Sekutu sendiri belum ada di sebagian besar wilayah Indonesia untuk mengambil alih kekuasaan.

Berita menyerahnya Jepang ini disensor oleh radio dan kantor berita Jepang di Indonesia, namun, radio-radio negara Sekutu masih dapat didengarkan, dan berita ini akhirnya sampai ke para pejuang kemerdekaan. Sutan Syahrir, yang mendengar berita ini mengambil kesimpulan bahwa Indonesia harus memproklamasikan kemerdekaanya segera.

Menurut rencana, proklamasi akan dilakukan pada tanggal 24 September 1945, sesuai dengan keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Jepang. Namun, Sutan Sjahrir berpendapat bahwa proklamasi harus dilakukan segera, agar keosongan kekuasaan tidak berlangsung lama, dan agar tidak dianggap hadiah dari Jepang, karena PPKI adalah badan bentukan Jepang.

Sutan Sjahrir meminta agar Sukarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini. Akhirnya, para pemuda membawa Sukarno dan hatta ke Rengasdengklok, dan berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan.

Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.

Akhirnya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, yang saat ini dinamakan Jalan Proklamasi. Tempat ini merupakan kediaman Ir Sukarno.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh amiurt1986 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 29 Jul 21