Jawaban:

Terjadi peralihan dari VOC pemerintahan Belanda ke pemerintahan Raffles dan kembali ke pemerintah Belanda bisa dijelaskan karena hal-hal berikut:

• Pertama, VOC runtuh dikarenakan adanya pegawai yang korupsi, persaingan dagan dengan Inggris (EIC), dan banyak melakukan pemberontakan dan perperangan yang membuat kas milik VOC menipis.
• Setelah VOC runtuh, Nusantara jatuh ke tangan pemerintah Kolonial Belanda dan untuk memimpin Nusantara diangaktlah Deandels sebagai Gubernur Jenderal dan Nusantara diubah menjadi Hindia Belanda
• Akibat kebijakan dari Deandels yang tidak manusiawi dalam memimpin Hindia Belanda digantikan oleh William Jonson, akan tetapi karena tak secakap Deandels dalam memimpin, Hindia Belanda pun jatuh ke Inggris dan dipimpin oleh Raffles
• Kebijakan yang diberikan Raffles menuai kegagalan bagi Inggris sehingga beranggapan Hindia Belanda tak menghasilkan apa-apa. Sehingga Hindia Belanda diserahkan Inggris ke Belanda melalui Konfensi London 1814.

Penjelasan:

Di akhir abad XVIII VOC akhirnya runtuh atau lebih tepatnya jatuh pada tanggal 31 Desember 1799. Terdapat beberapa faktor yang membuat VOC mengalami keruntuhan, dimulai dari adanya korupsi,adanya persaingan dagang dengan Inggris (EIC),dan banyak juga melalukan peperangan dengan pemberontak yang membuat kas VOC menipis. Pada akhirnya daerah Nusantara jatuh ke tangan Pemerintah Kolonial Belanda atau Republik Bataaf itu sendiri. Setelah VOC runtuh semua bentuk kewajibannya menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda termasuk utang-utang milik VOC.

Untuk memimpin Nusantara diangkatlah seorang bernama Herman W.Daendels sebagai Gubernur Jenderal dan Nusantara-pun berubah nama menjadi Hindia Belanda. Tugas utamanya ialah menjaga pulau Jawa dari serangan Inggris. Oleh sebab itu, Daendels langsung menerapkan kebijakan-kebijakan yang dianggap dapat menahan serangan Inggris, contohnya adalah membangun jalan Anyer sampai Panarukan sepanjang 100 KM, pabrik senjata di Gresik dan Semarang dan benteng-benteng pertahanan, memberlakukan kerja Rodi, adanya perbudakan, dan membuat jaringan pos distrik.

Kebijakan yang dikeluarkan Deandels mendapat reaksi keras dari penduduk jawa itu sendiri karena kebijakan ini sangat tak manusiawi. Sehingga Daendeles lebih dikenal dengan gubernur "bertangan besi". Berita ini terdengar oleh Napoleon Bonaparte. Alhasil ia mengganti Daendels dengan Den Willian Jonson, namun ia tak secakap Daendels sehingga ia gagal mempertahankan Hindia Belanda dari Inggris.

Setelah Inggris berhasil menguasai daerah Hindia Belanda yang dipimpin oleh SThomas Stamford Raffles. Beliau ialah seorang pemimpin liberalis yang sangat menjunjung tinggi HAM. Hal ini bisa dilihat dengan kebijakannya menghapus perbudakan, kerja rodi, tanam paksa dan monopoli bahan rempah. Karna ia beranggapan kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan HAM sehingga ia mengubah kebijakan tersebut dengan kebijakan baru salah satunya sistem sewa tanah. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya sistem sewa tanah ini mengalami kegagalan.

Karena kegagalan ini mengakibatkan pemasukan ke kas EIC sedikit, sedangkan Inggris terus menangih karena mendengar ketika Belanda berkuasa Hindia Belanda ialah ladang pemasukan yang besar. Akhirnya Inggris menganggap Hindia Belanda tak menghasilkan apa-apa dan tak perlu dipertahankan. Kemudian di Eropa sendiri Perancis tak lagi menguasai  Belanda. Kemudian Raja William II kembali ke Belanda dan menjadi raja lagi. Akhirnya Inggris menyerahkan Hindia Belanda ke Belanda melalui "Convention of London" tahun 1814.

Pelajari lebih lanjut:

1. Materi tentang Runtunya VOC: www.yomemimo.com/tugas/6952153
2. Materi tentang Kebijakan Deandels: www.yomemimo.com/tugas/22089513

#BelajarBersamaBrainly