tuliskan kisah perlawanan rakyat mataram dan banten​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ronadora39 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Tuliskan kisah perlawanan rakyat mataram dan banten​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Perlawanan rakyat Mataram

Pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram Islam, Belanda telah mendirikan kantor dagang di Batavia.

Perselisihan keduanya tidak dapat dihindari hingga VOC melancarkan serangan ke Jepara yang menimbulkan kerugian sangat besar bagi Mataram.

Sultan Agung kemudian menyiapkan penyerangan terhadap VOC di Batavia sebanyak dua kali.

Pada 22 Agustus 1628, pasukan Mataram dipimpin oleh Tumenggung Baurekso tiba di Batavia.

Serangan pertama ini gagal dan tidak kurang dari seribu prajurit Mataram gugur dalam pertempuran.

Mataram kemudian menyiapkan serangan kedua dengan dipimpin Kiai Adipati Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purabaya.

Meski persiapannya telah matang, perlawanan rakyat Mataram terhadap VOC yang kedua ini kembali menemui kegagalan.

Kegagalan ini disebabkan oleh VOC yang membakar persediaan makanan para tentara Mataram.

Perlawanan rakyat Banten

Perlawanan Banten terhadap VOC terjadi sejak awal Belanda menginjakkan kaki di Banten.

Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada 1656.

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC dilakukan dengan cara merusak kebun tebu, membantu perlawanan Trunojoyo, dan melindungi pelarian dari Makassar.

Kerajaan Banten juga berhasil menguasai sejumlah kapal VOC dan beberapa pos penting.

Pada 1680, Sultan Ageng kembali mengumumkan perang setelah terjadi penganiayaan terhadap para pedagang Banten oleh VOC.

Sayangnya, di Banten sedang terjadi perselisihan antara Sultan Ageng dengan putranya, Sultan Haji, sehingga Belanda langsung memanfaatkan momen tersebut.

Belanda mendukung Sultan Haji yang lebih mudah dipengaruhi untuk membantu kepentingan VOC.

Akhirnya Sultan Ageng Tirtayasa digulingkan dan diasingkan, sementara Sultan Haji menjadi Raja Banten.

Pada 1682, Sultan Haji terpaksa menandatangani perjanjian dengan Belanda yang isinya sebagai berikut.

VOC berhak atas monopoli perdagangan

Banten menanggung semua ganti rugi perang

Banten merelakan Cirebon kepada VOC

VOC berhak ikut campur dalam setiap urusan Kerajaan Banten

Pada 1695, kemerdekaan Kerajaan Banten telah diambil oleh VOC dan kedudukan Belanda di Jawa semakin kuat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nopianto921 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 09 Jan 22