Jawaban:

1. Mengapa berbagai bentuk perlawanan terhadap Belanda sering mengalami kegagalan?

Perjuangan bersifat kedaerahan dan tidak bersatu

Pelawanan bersifat tradisional dan bergantung pada pemimpin daerah yang jika ditangkap mengakhiri perlawanan

Keunggulan Belanda dalam bidang teknologi dan senjata

Belanda melakukan politik adu domba (devide et impera)

2. Bagaimanakah perubahan strategi perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh kaum atau golongan muda terpelajar?

Setelah masa Kebangkitan Nasional strategi perlawanan berubah dari perlawanan daerah dan bersenjata menjadi perlawanan nasional secara politik melalui organisasi modern.

3. Peristiwa apa yang menandai lahirnya masa pergerakan nasional?

Berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908, yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.

4. Jelaskan pembagian masa pergerakan nasional!

Masa awal pergerakan nasional dari tahun 1908 hingga tahun 1920an  

Masa pergerakan nasional radikal tahun 1920an hingga tahun 1927  

Masa pergerakan nasional moderat atau kooperatif dari tahun 1927  hingga serangan Jepang ke Hindia Belanda tahun 1941

Pembahasan:

Seiring dengan masa Kebangkitan Nasional, maka perjuangan berubah menjadi melalui cara politis, dengan adanya semangat persatuan dan kesatuan, yang didorong oleh berkembangnya nasionalisme Indonesia.

Perubahan ini ditandai dengan munculnya organisasi kebangsaan, seperti Budi Utomo, yang didirikan pada tahun 1908 yang diikuti Perhimpunan Indonesia, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sarekat Islam dan sebagainya.

Perjuangan setelah tahun 1908 dipelopori oleh kalangan intelektual atau cerdik pandai, yang mendapatkan pendidikan modern dari Politik Etis. Perlawanan secara politik ini menandai cara baru memperjuangkan kemerdekaan yang sebelumnya dilakukan secara perlawanan bersenjata.

Pergerakan nasional pada tahun 1920an didominasi organisasi non-kooperatif (disebut juga radikal) menginginkan kemerdekaan langsung dari Belanda dan menolak bekerja sama, misalnya Partai Nasional Indonesia (PNI).

Namun, pemerintah Belanda menggunakan peristiwa pemberontakan PKI tahun 1926 untuk menangkap dan mengasingkan berbagai tokoh pejuang kemerdekaan seperti Soekarno yang dibuang ke Ende, Flores dan Muhammad Hatta yang dibuang ke Boven Digoel, Papua.  

Tekanan Belanda membuat organisasi politik bersifat koperatif (disebut juga moderat) yang mau berkerjasama dan berusaha mendapat kemerdekaan dengan cara damai di masa penjajahan Belanda dan mengirimkan utusan ke Volksraad (Dewan Rakyat bentukan Belanda).

Namun upaya ini juga tidak membuahkan hasil. Pemerintah Belanda menolak Petisi Sutardjo yang disampaikan para tokoh di Volksraad, pada 15 Juli 1936, yang meminta otonomi dan kemerdekaan bertahap bagi Indonesia.

Kekuasaan Belanda di Indonesia akhirnya baru berakhir akibat serangan Jepang pada tahun 1941, dalam konteks Perang Dunia II.

-------------------------------------------------------------------------------------

Pelajari lebih lanjut:

Apa alasan pihak yang tidak setuju dengan usulan Sutardjo di: www.yomemimo.com/tugas/21739111

Faktor penyebab organisasi pergerakan nasional bersikap moderat dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial belanda pada tahun 1930an di: www.yomemimo.com/tugas/9578910

Ciri-ciri yang membedakan organisasi bersifat kooperatif dan non kooperatif di: www.yomemimo.com/tugas/13685012

Detail Jawaban:

Kode: 9.10.2

Kelas: IX  

Mata Pelajaran: Sejarah  

Materi: Bab 2 - Perang Dunia ke II dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia (1939-1945)

Kata Kunci: Perjuangan nasional

#TingkatkanPrestasimu

Penjelasan:

maaf kalo salah