dilaboratorium terdapat zat kimia yang memiliki sifat racun, yang mudah

Berikut ini adalah pertanyaan dari naditanovialyadewi pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

dilaboratorium terdapat zat kimia yang memiliki sifat racun, yang mudah terbakar,porosif . gambarknan dan tuliskan arti dari label yang ada pada kemasan zat kimia​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. ()

Simbol untuk bahan yang mudah meledak

Contoh:

Acetone peroxide dan nitroglycerin

2. ()

Simbol bahan beracun

Contoh:

Asam sulfat, methanol, ammonia

3. (+)

Simbol bahan sangat beracun

Contoh:

Karbon monoksida

4. ()

Simbol bahan berbahaya

Contoh:

Etanol

5. ()

Simbol bahan yang menyebabkan iritasi

Contoh:

Asam fumarat, aseton

6. ()

Simbo bahan pengoksidasi

Contoh:

Oksigen, hydrogen peroksida

7. ()

Simbol bahan mudah terbakar

Contoh:

Etanol, methanol, aseton

8. ()

Simbol bahan korosif yang membahayakan kulit dan mata

Contoh:

Natrium hidroksida, ammonia

9. ()

Simbol bahan yang berbahaya bagi lingkungan

Contoh:

Sulfuric acid

10.

Simbol untuk agen yang menyebabkan kanker

Contoh:

Aflatoxin, benzene

Penjelasan:

Berdasarkan sifatnya bahan kimia berbahaya dapat diklasifikasikan berikut ini:

1. Bahan kimia pengoksidasi

2. Bahan kimia mudah meledak

3. Bahan kimia beracun

4. Bahan kimia karsinogenik

5. Bahan kimia radioaktif

6. Bahan kimia korosif-iritan

7. Bahan kimia yang mudah terbakar

8. Bahan kimia yang reaktif terhadap air

9. Bahan kimia yang reaktif terhadap asam.

Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa sifat bahan kimia yang ada.

Berdasarkan buku yang ditulis Damin Sumardjo, bahan kimia pengoksidasi adalah bahan kimia yang kaya akan oksigen. Dalam penguraiannya atau reaksinya dengan senyawa lain, zat ini akan melepaskan oksigen yang dikandungnya.

Contoh peroksida pengoksidasi yang sangat reaktif antara lain hidrogen peroksida dan peroksida organik seperti asetil peroksida dan benzil peroksida. Dengan beberapa pelarut yang mudah menguap atau dengan zat pereduksi, zat ini bereaksi keras dan sering menyebabkan kebakaran.

Bahan ini adalah bahan kimia yang jika masuk ke dalam tubuh dengan dosis tertentu akan membahayakan kesehatan bahkan jiwa manusia. Di laboratorium kimia, banyak disimpan garam, basa, asam, dan logam berat yang umumnya bersifat racun.

Dalam dosis tertentu, beberapa bahan kimia beracun dapat menyebabkan keracunan jika masuk ke dalam tubuh. Akibat keracunan tergantung dari banyaknya bahan yang masuk ke dalam tubuh, mulai dari keracunan ringan hingga kematian.

Keracunan oleh bahan kimia itu sendiri terjadi karena berbagai sebab, misalnya, tidak hati-hati dalam menggunakan (penanganan) bahan kimia beracun, makan (minum) bahan kimia beracun dalam dosis berlebihan dengan tujuan untuk bunuh diri, atau karena kecelakaan.

( )

Ledakan oleh bahan kimia yang mudah meledak dapat terjadi karena beberapa hal. Misalnya, benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena sumber percikan.

Ledakan bahan kimia akibat bahan yang mudah meledak bahkan dapat terjadi bahkan tanpa adanya oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat eksplosif termasuk TNT, amonium nitrat, dan nitroselulosa.

Bekerja dengan bahan kimia yang mudah meledak membutuhkan pengalaman praktis dan juga pengetahuan. Menghindari hal-hal yang dapat memicu ledakan sangat penting untuk mencegah risiko fatal bagi keselamatan pribadi.

( )

Simbol kimia seperti tanda silang dibagi menjadi dua kode, yaitu kode Xn dan kode Xi. Kode Xn menunjukkan risiko kesehatan jika zat masuk melalui inhalasi (penghirupan), melalui mulut (tertelan), dan melalui kontak kulit. Contoh bahan dengan kode Xn adalah peridin.

Sementara itu, kode Xi menunjukkan risiko peradangan jika bahan tersebut bersentuhan langsung dengan kulit dan selaput lendir. Contoh bahan dengan kode Xi adalah amonia dan benzil klorida.

Frase R untuk bahan berkode Xn adalah R20, R21, dan R22, sedangkan untuk kode Xi adalah R36, R37, R38, dan R41.

( )

Simbol kimia seperti nyala api menunjukkan bahwa bahan tersebut mudah terbakar. Bahan mudah terbakar dibagi menjadi dua jenis, yaitu mudah terbakar dan sangat mudah terbakar.

Bahan yang sangat mudah terbakar memiliki titik nyala pada 0 derajat Celcius dan titik didih pada 35 derajat Celcius. Bahan ini umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan tinggi. Frase R untuk zat yang sangat mudah terbakar adalah R12.

Bahan berlabel sangat mudah terbakar memiliki titik nyala pada 21 derajat Celcius dan titik didih tak terhingga. Pengaruh kelembapan terhadap terbakar atau tidaknya bahan ini sangat besar. Oleh karena itu, bahan ini biasanya disimpan dalam kondisi kelembapan tinggi. Frase R untuk bahan yang sangat mudah terbakar adalah R11.

Adapun mengutip kembali buku karya Tim Smart Nusantara, contoh bahan yang mudah terbakar dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini:

1. Zat terbakar seketika, misalnya, aluminium alkil fosfor. Untuk keamanan, hindari kontak material dengan udara.

2. Gas sangat mudah terbakar. Contohnya termasuk butana dan propana. Untuk keamanan, hindari kontak material dengan udara dan sumber api.

3. Cairan yang mudah terbakar. Contohnya adalah aseton dan benzena. Untuk keselamatan, jauhkan dari sumber api atau percikan api.

4. Zat yang peka terhadap air, yaitu zat yang membentuk gas yang mudah terbakar jika terkena air atau api.

Maaf kalo tidak sesuai atau salah..

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lisdayy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Nov 22