Asam glikolat merupakan asam monoprotik yang biasa ditemukan dalam tebu

Berikut ini adalah pertanyaan dari kumalaanyaa8997 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Asam glikolat merupakan asam monoprotik yang biasa ditemukan dalam tebu memiliki pKa = 3,9. Sebanyak 25 mL larutan asam glikolat dititrasi hingga mencapai titik ekuivalen dengan 35,8 mL NaOH 0,02 M. Maka berapakah pH pada titik ekuivalen tersebut ? (log 1,2 = 0,079)Mohon bantuannya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jawaban yang benar adalah A.

Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya. Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Sementara itu, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.

Secara ideal larutan indikator yang baik adalah larutan indikator yang dapat berubah warna pada saat pH di titik ekuivalen titrasi. Bila tidak ada larutan indikator yang sesuai/cocok maka pilihan terbaik adalah larutan indikator yang menunjukkan perubahan warna ketika dekat dengan titik ekuivalen tersebut. Asalkan perubahan warna itu terjadi masih dalam rentang pH besar ketika penambahan setetes-dua tetes titran maka indikator tersebut masih cocok, dan dapat digunakan.

Perhitungan:

Asam lemah monoprotik (HA)

Volume = 25 mL

M = ...

NaOH

M=0,1 M

V= 28,5 mL

Ka asam=4 × 10^–6

Maka, kita tentukan M asam lemah monoprotik pada saat titik ekivalen (TE).

Titrasi asam basa monovalen (valensi 1) maka:

mol asam = mol NaOH

(M x V) asam=(M x V) basa

M asam x 25 mL= 0,1 M x 28,5 mL

M asam= 0,114 M

[ H+ ]=(Ka x M)^1/2

[H+ ]=(4 × 10^–6 x 0,114)^1/2 = 0,675 x 10^-3=6,75 x10-4

pH=-log [ H+ ]

pH= -log 6,75 x10-4

pH=4-log 6,75

pH=3,17

sehingga pH asam lemah monoprotik yang dihasilkan adalah 3,17.

HA: asam lemah monoprotik

NaOH : basa kuat

Pada saat titik ekivalen tercapai, terbentuk garam yang bersifat basa (NaA). Anion dari garam ini merupakan basa konjugat yang cukup kuat untuk menarik proton dari air. Dengan kata lain, terjadi hidrolisis menghasilkan ion OH-.

A- + H2O ⇌ HA+ OH-

Oleh karena terbentuk ion OH- maka pH pada titik ekuivalen lebih besar dari 7, yaitu ± 8,9, sebagai akibat hidrolisis oleh A-. Pada keadaan ini, pH ditentukan oleh konsentrasi OH– bebas. Titik ekuivalennya berada pada pH 7-10. Oleh sebab itu, penggunaan indikator yang tepat adalah yang memiliki trayek pH antara 7 hingga mendekati 10.

Dengan demikian, indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa kuat adalah fenolftalein (trayek pH = 8,5 – 9,8).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ajimulyawanhari dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 19 Aug 23