apakah reaksi berikut ini tergolong reaksi redoks atau bukan?

Berikut ini adalah pertanyaan dari lulusagitaagustin pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Apakah reaksi berikut ini tergolong reaksi redoks atau bukan?3NO₂ + H₂O ⇒ 2HNO₃ + NO
Berdasarkan reaksi diatas. tentukan zat oksidator dan reduktor?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tentukan apakah reaksi berikut ini tergolong reaksi autoredoks atau bukan. A. 3NO₂ + H₂O ⇒ 2HNO₃ + NO : Autoredoks

B. 5KI + KIO₃ + 3H₂SO₄ ⇒ 3K₂SO₄ + 3I₂ + 3H₂O : Autoredoks

C. SnCl₄ + Hg ⇒ SnCl₂ + HgCl₂ : Bukan Autoredoks

Penyelesaian Soal :

Reduksi

Ι------------------------------------Ι

A. 3NO₂ + H₂O ⇒ 2HNO₃ + NO

+4 -2 +1 -2 +1 +5 -2 +2 -2

Ι--------------------------Ι

Oksidasi

Autoredoks

Oksidasi

Ι----------------------------------------------------Ι

B. 5KI + KIO₃ + 3H₂SO₄ ⇒ 3K₂SO₄ + 3I₂ + 3H₂O

+1 -1 +1 +5 -2 +1 +6 -2 +1 +6 -2 0 +1 -2

Ι-------------------------------------------Ι

Reduksi

Autoredoks

Oksidasi

Ι--------------------Ι

C. SnCl₄ + Hg ⇒ SnCl₂ + HgCl₂

+4 -1 0 +2 -2 +2 -1

Ι--------------------Ι

Reduksi

Bukan Autoredoks

Penjelasan:

Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi adalah banyaknya elektron yang dilepas/ diterima dalam pembentukan suatu molekul/ion. Nilai biloks dapat bernilai positif/ negatif. Bilangan oksidasi disingkat dengan biloks. Beberapa atom hanya memiliki satu biloks, ada juga yang memiliki lebih dari satu biloks.

Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+. Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya.

Aturan Biloks :

Biloks unsur bebas bentuk monoatomik, diatomik, triatomik, tetraatomik, dst, memiliki harga nol. Contoh: Fe, C, H₂, Cl₂, F₂, O₂, P₄, dan S₈.

Biloks atom F adalah -1.

Atom logam selalu memiliki biloks positif dengan harga sesuai dengan nomor golongannya, kecuali untuk logam transisi yang memiliki biloks lebih dari satu.

Biloks atom Li, Na, K, Rb, dan Cs adalah +1.

Biloks atom Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra adalah +2.

Biloks atom Al adalah +3.

Biloks atom H umumnya adalah +1, kecuali jika berikatan dengan unsur logam, seperti Na, biloks menjadi negatif (-1). Senyawa atom H dengan unsur logam disebut senyawa hidrida.

Biloks atom O umumnya adalah -2, kecuali jika berikatan dengan atom F, atau dalam senyawaan peroksida dan superoksida. biloks atom O adalah +2 dalam OF₂, dalam senyawa peroksida (misalnya H₂O₂) berharga -1. Adapun dalam senyawa superoksida (seperti KO₂), biloks O bernilai -1/2.

Jumlah seluruh biloks atom-atom penyusun satu ion sama dengan muatan ion tersebut. Contoh : S²⁻ = -2; Fe³⁺ = +3; MnO₄⁻ = -1; dan Cr₂O₇²⁻ = -2.

Jumlah biloks unsur-unsur pembentuk senyawa netral sama dengan nol.

Reaksi redoks terjadi apabila terjadi serah terima elektron yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat reaksi. Reaksi redoks selalu terdiri dari setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi.

Perbedaan Oksidator dan Reduktor :

Oksidator atau zat pengoksidasi merupakan zat yang mengalami reduksi. Zat ini menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Contoh zat pengoksidasi termasuk halogen, natrium nitrat, dan asam nitrat.

Reduktor atau zat pereduksi merupakan zat yang mengalami oksidasi. Zat ini menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Contoh-contoh zat pereduksi termasuk alkali tanah, asam format, dan senyawa sulfit.

Autoredoks / disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana hanya satu atom yang mengalami oksidasi dan reduksi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh finiveliaramadhani dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 02 Jul 21