Jawaban:

Titik didih larutan naftalena = Tb larutan = 81,012 °C

Penjelasan:

Sifat koligatif adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya pada kosentrasi zat terlarutnya.

Sifat koligatif larutan elektrolit berbeda dengan larutan non elektrolit karena larutan elektrolit mengndung jumlah partikel yang lebih banyak karena elektrolit terurai menjadi ion-ion. Sehingga sifat koligatif elektrolit lebih besar daripada non elektrolit.  

Dalam sifat koligatif dikenal istilah

1. molal

yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut

m = mol . 1000/massa pelarut (dalam gram)

2. fraksi mol

perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap mol larutan

Xa = na /(na+nb)

3. Tekanan uap

Tekanan uap bergantung pada fraksi mol komponen dalam larutannya

Pa = Xa . P°

Pa = tekanan uap komponen A

P° = tekanan uap murni

Xa = fraksi mol A

ΔP = P° -P dimana  

ΔP = penurunan tekanan uap

4. Titik didih dan titik beku

Larutan dari zat-zat yang sukar menguap mempunyai titik didih lebih tinggi dan titik beku lebih rendah daripada pelarutnya

ΔTb = Tb larutan - Tb pelarut

ΔTb = kenaikan titik didih

ΔTf = Tf pelarut - Tf larutan

ΔTf = penurunan titik beku

Diketahui :

larutan naftalena (C₁₀H₈) 5 gram dalam 100 gram benzena

konstanta kenaikan didih benzena adalah 2,53° C/m

titik didih benzena murni adalah 80°C

Ditanya :

titik didih larutan

Jawab :

Benzena sebagai pelarut naftalena , maka kita selesaikan dengan langkah-langkah :

menentukan molalitasnya

Kita tentukan mol naftalena

Mr naftalena C₁₀H₈= 10.12 +8.1 = 128 gram/mol

mol naftalena = 5 gram / 128 = 0,04

Sehingga molalitasnya :

m = mol . 1000/massa pelarut (dalam gram)

m = 0,04 . 1000/100 = 0,4

menentukan titik didih larutan

ΔTb = Kb . m

ΔTb = 2,53 . 0,4

ΔTb = 1,012

ΔTb = Tb larutan - Tb pelarut

1,012 = Tb larutan - 80

Tb larutan = 81,012 °C