Perlawanan rakyat Ternate terhadap Portugis membuahkan hasil yang cukup baik. Dalam perlawanannya, pemimpin yang terkenal adalah Sultan Baabullah. Sedangkan, perlawanan Sultan Hasanuddin terjadi karena adanya monopoli dagang oleh VOC di Makassar. Makassar dan Ternate bukan wilayah yang sama.

Pembahasan

Sultan Hasanuddin merupakan seorang penguasa Kesultanan Gowa ke-16 sejak 1653 sampai dengan 1669. Beliau terkenal karena perlawanannya mengusir VOC yang menginginkan monopoli dagang rempah-rempah di Nusantara. Perusahaan konsi dagang Belanda tersebut selalu ingin memperluas kekuasaan dan mendominasi perdagangan rempah-rempah Nusantara yang sangat menguntungkan bagi pihak Belanda. Pada masa itu, Makassar merupakan pusat kesultanan Gowa yang menjadi salah satu kota pelabuhan besar. Hal ini yang mendorong Belanda untuk menguasai wilayah tersebut.

Dalam melawan penjajahan Belanda yang ingin memonopoli wilayahnya, Sultan Hasanuddin akhirnya mengumpulkan kekuatan militer dari masing-masing kerajaan di sekitar Makassar untuk menyerang Belanda. Perang tersebut terkenal dengan sebutan Perang Makassar yang melibatkan berbagai kerajaan aliansi Makassar dan Belanda. Akan tetapi, perang tersebut menyebabkan peningkatan kekuatan militer Belanda dan melakukan politik politik adu domba (devide et impera). Kekalahan ini menyebabkan adanya Perjanjian Bungaya yang ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin dan kekuasaan VOC di Makassar semakin meluas. Sultan Hasanuddin tidak melawan Portugis melainkan melawan Belanda.

Perlawanan Sultan Baabullah berawal dari terbunuhnya Sultan Khairun yang merupakan ayahnya. Hal tersebut dilakukan oleh Portugis. Semenjak Sultan Baabullah diangkat menjadi sultan, peperangan terjadi sejak 1570-1575 yang melibatkan Ternate dan Portugis. Pelawanan Sultan Baabullah dilakukan karena beliau bersumpah akan mengusir Portugis dari wilayah kerajaannya. Salah satu hal yang dilakukan oleh Sultan Baabullah adalah mengepung benteng Portugis dengan tujuan Portugis menyerah akibat kehabisan persediaan makanan. Hal tersebut dilakukan selama lima (5) tahun.

Setelah itu,Sultan BaabullahmemberiPortugiskesempatan untuk meninggalkan Ternate selama 24 jam dan memperbolehkan Portugis untuk berangkat ke Ambon atau Malaka secara damai. Setelah kejadian tersebut, Sultan Baabullah kemudian wafat pada Juli 1583 dan digantikan oleh Sultan Said.

Perang terhadap bangsa Portugis ternyata tidak berhenti sampai di situ, peperangan masih berkobar di Ambon. Peperangan tersebut masih berlanjut sampai dengan masuknya Belanda yang mengalahkan Portugis pada 1605.

Pelajari lebih lanjut

1. Penyebab perlawanan Ternate ke Portugis www.yomemimo.com/tugas/992261
2. Alasan Ternate menyerang Portugis www.yomemimo.com/tugas/14576139
3. Alasan Sultan Hasanuddin melakukan perlawanan www.yomemimo.com/tugas/14082658

-----------------------------------

Detail Jawaban

Kelas: 11
Pelajaran: Sejarah
Bab: 1
Kode: 11.3.1

#AyoBelajar