1. Jelaskan prinsip pokok dalam penyusunan laporan keuangan!

Berikut ini adalah pertanyaan dari devanaji690 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Jelaskan prinsip pokok dalam penyusunan laporan keuangan!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip akuntansi yang mengacu pada biaya historis atau historical cost principle ini mengharuskan kamu untuk mampu melakukan pencatatan terhadap biaya yang dikeluarkan baik untuk memperoleh barang maupun jasa. Dengan kata lain, jika pencatatan transaksi keuangan atas sebuah barang sudah didapatkan oleh sebuah perusahaan, maka pencatatan keuangannya berdasarkan pada berbagai biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut.

2. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Dalam proses penyusunan laporan keuangan, metode dan standar yang digunakan sebaiknya diterapkan secara konsisten. Misalnya, perusahaan kamu menggunakan sistem accrual basis, maka sistem ini tidak boleh berganti-ganti dengan sistem yang lain. Hal ini nantinya yang akan memudahkan pihak perusahaan untuk melihat dan membandingkan laporan keuangan dalam periode-periode sebelumnya.

3. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Pengertian pendapatan adalah aliran harta yang masuk (aktiva) atau didapatkan dari penyerahan barang/jasa. Prinsip pengakuan pendapatan ini mengharuskan kamu untuk mencatat harta tersebut sebagai pendapatan.

Misalnya, jika perusahaan kamu mendapat Rp2.000.000 dari hasil penjualan inventaris lain, maka artinya, selain diakui sebagai harta, nominal tersebut juga harus dimasukkan ke dalam akun pendapatan.

4. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)

Pada prinsip dasar akuntansi dengan entitas ekonomi, perusahaan didefinisikan sebagai sebuah kesatuan usaha, yang terpisah atau berdiri sendiri dari entitas ekonomi. Maksudnya, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi. Kamu tidak boleh mencampurkan laporan keuangan akuntansi perusahaan dengan keuangan pribadi atau pihak manapun.

5. Prinsip Mencocokkan (Matching Principle)

Prinsip akuntansi ini mempertemukan pendapatan yang diterima perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui nominal keuntungan bersih dalam periode tertentu.

6. Prinsip Pengungkapan Secara Lengkap (Full Disclosure Principle)

Prinsip ini bisa dibilang adalah prinsip dasar akuntansi yang paling utama, karena mengharuskan penyajian informasi pada laporan keuangan secara lengkap atau penuh, tanpa ada yang terlewatkan. Hal ini bertujuan untuk membuat para pemakai informasi akuntansi tidak merasa bingung dengan laporan keuangan yang setengah jadi. Jika memang ada informasi yang tidak bisa dimasukkan ke dalam laporan keuangan, kamu bisa menambahkan keterangan berupa catatan kaki atau lampiran tambahan.

7. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)

Prinsip dasar akuntansi yang satu ini biasa disebut juga dengan prinsip kurun waktu. Maksudnya adalah laporan keuangan sebuah bisnis atau perusahaan harus dibatasi dalam kurun periode tertentu. Misalnya, laporan keuangan semester, dimulai di bulan Januari sampai dengan Juni. Tujuannya agar laporan tersebut mudah untuk diketahui dan diukur dengan baik.

8. Prinsip Materialitas

Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi secara bernilai nominal atau material. Artinya adalah suatu informasi akuntansi memiliki nilai nominal dan bisa dijual. Prinsip ini juga yang menentukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.

9. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)

Prinsip akuntansi kesinambungan usaha atau going concern ini menganggap bahwa sebuah usaha ekonomi akan terus berjalan secara berkesinambungan dan konsisten, kecuali bila ternyata ada peristiwa atau masalah khusus yang bisa menyebabkan pemberhentian bisnis.

10. Prinsip Satuan Moneter

Dalam prinsip akuntansi ini, segala bentuk pencatatan transaksi hanya bisa dinyatakan dalam bentuk yang bisa diukur, misalnya mata uang. Hal ini berarti bahwa prinsip ini tidak melibatkan faktor kualitatif lainnya seperti kualitas, kinerja, prestasi, dan lain-lain. Alasannya adalah karena faktor-faktor tersebut tidak dapat diukur dalam bentuk uang.

Semoga membantu ya..

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh areacrtv85 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke www.yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 03 Aug 22